RSS

6 bulan

Kali ini papa mau bercerita terlebih dahulu tentang minus mata mama yang tinggi yang akan ada hubungannya dengan kehamilan mama. Terakhir mama berkunjung ke dokter mata minus kiri dan kanan 6,5 dan 7, dan dengan tingkat minus seperti itu akan sangat riskan apabila kelahiran dilakukan dengan cara normal. Karena dari catatan kedokteran, minus mata yang di perbolehkan adalah maksimal 5, itupun tiap rumah sakit mempunyai standar yang berbeda-beda. Nah kenapa kok minus mata yang tinggi mempengaruhi terhadap kehamilan, nih dari yang papa dapatkan di google ternyata wanita hamil yang minus mata tinggi bisa menyebabkan retina lepas pada aktivitas mengejan saat melahirkan atau istilah kerennya ablasio retina. Sebenernya minus mata tinggi ini juga bisa melahirkan normal, karena dari pengalaman ibu-ibu melahirkan yang papa baca di milis,banyak juga kok yang bisa melahirkan normal dengan tingkat minus mata tinggi.

Nah apa yang terjadi dengan mama. Yup saat mama pulang dari pemeriksaan dokter mata (kebetulan saat ke dokter mata papa tidak menemani), ada raut sedih di wajah mama. Mama Down, ketika dokter mata tidak mereferensikan mama untuk kelahiran normal alias mama harus dengan operasi caesar. Ada kekhawatiran dan kecemasan tentang operasi caesar ini, karena katanya tidak bisa IMD (Inisiasi Menyusui Dini) nanti kamu cari tahu sendiri ya nak apa itu IMD, lalu kemudian proses penyembuhan yang lebih lama, nah ini yang lebih mencemaskan, mama takut produksi ASI menurun atau malah ASInya tidak keluar sama sekali. Saat itu papa cuma bisa diam saat mama menceritakan itu semua, bahkan mama menawarkan agar minus mata yang tinggi ini tidak di ceritakan ke dokter kandungan agar mama bisa melahirkan normal. Saat itu papa tidak bisa menolak dan tidak bisa mengiyakan, papa hanya cuma bisa bilang "kita liat aja nanti". Karena saat itu papa sadar, masih banyak hal yang belum papa ketahui, masih banyak informasi yang belum papa pelajari, dan papa masih punya waktu sekitar 3 bulanan-an untuk menjawab kegundahan mama dan mengambil keputusan.

Selang beberapa minggu setelah itu, Senin 12 Desember 2011, papa dan mama memeriksakan kamu ke dokter kandungan. Seperti biasa papa ijin setengah hari dari kantor untuk menemani mama. Setelah tiba di rumah sakit, dan tidak menunggu beberapa lama dipanggilah kami ke dalam ruangan. Seperti biasa dokter Doni yang hangat menyapa kami, lalu di lakukan lah pemeriksaan USG. Ini foto kamu saat itu nak



Setelah dokter melakukan prosedur pengecakan terhadap kamu nak, seperti pemeriksaan berat badan, lingkar kepala, detak jantung, dan lain sebagainya, mulailah konsultasi dilakukan. Ada beberapa pertanyaan yang papa dan mama ajukan ke dokter, oke ini ringkasannya 


P : Papa 
D : Dokter 


P : Dok, disekitar perut dan paha istri saya ada semacam bercak merah, apakah itu karena di sebabkan oleh garukan. 
D : Oh itu wajar karena ada perubahan hormon yang menyebabkan sel darah menjadi sensitif. 
P : Apakah bisa hilang? 
D : Kemungkinan berubah warna menjadi putih setelah lahiran. 


P : Istri saya minusnya semakin tinggi dok, adakah kemungkinan untuk normal 
D : Bisa saja, kita lihat saja nanti kondisi bayinya bagaimana. Klo memang bagus harusnya tidak ada masalah. 


P : Apabila caesar apakah ada IMD ? 
D : Bisa kok dilakukan IMD, nanti juga akan ada penandatangan berkas perjanjian terlebih dahulu sebelum dilakukan operasi caesar. 


P : Lalu apakah ada pengaruh operasi caesar dengan banyak sedikitnya ASI 
D : Untuk ASI sebenernya karena faktor bawaan juga. Kadang walaupun sudah makan- makanan yang bergizi sekalipun pun klo memang tidak berbakat untuk ASI bisa jadi ASInya sedikit atau malah tidak keluar. Besar kecilnya ukuran payudara juga bukan indikator untuk banyak sedikitnya ASI keluar. 


P : Istri saya mengalami keputihan dok 
D : Kita bersihin saja ya, karena takutnya akan berpengaruh ke janin. 
(Dan dokter di bantu perawat membersihkan sekaligus memberikan obat) 


Akhirnya karena waktu yang sudah menjelang magrib, papa dan mama pun mengakhiri sesi pemeriksaan kali ini. 


Over all Alhamdulilah mama dan kamu nak dalam kondisi baik-baik saja. Oh ya, kamu dah sering nendang2 perut mama tuh. Kata mama sih ga kenal waktu juga, kadang saat mama lg asik2nya tidur kamu nendang2 membangunkan atau malahan di saat mama sedang ribet2nya ngurusin pasien. Tapi tenang aja, mama senang dan bahagia banget kok nak. Hmmm trus sampai saat ini papa dan mama belum mendapatkan inspirasi nama lengkap kamu, masih tetap ARSYA. Mungkin di cerita selanjutnya mudah-mudahan udah dapet inspirasi ya nak. 


 Ok Arsya sayang, nanti kita lanjut lagi ya.