RSS

Pengalaman merawat Arsya di Rumah Sakit.

Awalnya Jumat 14 Desember 2012 , pulang kerja papa lihat Arsya tiba-tiba muntah entah kenapa, untung waktu itu mama lagi libur jadi bisa memantau kondisi kamu seharian. Malam harinya suhu badan kamu nak mulai tinggi. Awalnya papa pikir mungkin kamu mau tumbuh gigi atau mungkin kamu mau jalan,mengingat usia kamu saat ini sudah 9 bulan. Esoknya ternyata perkiraan papa salah, kamu mulai mencret-mencret dan makanan serta susu yang kamu minum selalu kamu muntahkan. Makin sore kondisi kamu makin drop. Akhirnya menjelang magrib papa dan mama membawa kamu ke RS Siloam untuk memeriksakan kondisi kamu. Kamu dibawa masuk ke UGD dan mulai dilakukan pemeriksaan. Suhu badan kamu 38 derajat celcius. Dokter di UGD merekomendasikan kamu  ke dokter Adi, dokter specialis anak yang malam itu ternyata masih praktek. Tapi sebelum di bawa ke ruang prakteknya, kamu di berikan obat penurun panas yang diberikan melalui anus kamu, papa ga tau apa nama obat itu, yang jelas obat itu berguna untuk penurun panas.

Akhirnya dibawalah kamu ke ruang prakter dokter Adi. Pemeriksaan pun dilakukan. Diagnosa awal kamu diare, dokter belum bisa memastikan penyebabnya karena apa tetapi yang dikhawatirkan dokter saat itu adalah virus rota, yaitu virus yang memang biasa menyerang saluran pencernaan anak-anak, tp syukur alhamdulilah sebelumnya kamu sudah pernah diimunisasi rota. Setelah dilakukan pemeriksaan dokterpun menyarankan kamu untuk dirawat setelah melihat wajah kamu, dibawah mata ada cekungan, yg tanda itu merupakan salah satu indikasi kalo kamu mengalami kekurangan cairan, agak riskan kalo harus dirawat di rumah.

Saat itu juga papa membereskan administrasi yang berhubungan dengan  rawat inap kamu di rumah sakit. Bangsal anak tempat kamu dirawat di lantai 7 kamar 750 bed 2. Sampai disana inilah saat-saat yang membuat papa pilu yaitu saat para suster mulai memasang infus di tangan kiri kamu. Tangisan, jeritan dan teriakan kamu rasanya membuat hati papa kaya teriris. Sambil membantu suster memegangi badan kamu, rasanya air mata papa udah mau keluar, untung papa tahan, papa harus terlihat tegar dan berpikir ini pasti akan berlalu. Suster juga mengambil darah kamu dan pup kamu untuk di cek di laboratorium.

Aaaahhhhh akhirnya selesai juga malam itu, kamu udah mulai tenang nak, infus sudah terpasang, dan makanan untuk kamu juga sudah datang. Kamu laper banget waktu itu, mama menyuapi kamu dengan telaten, dan bubur satu mangkok hampir setengahnya kamu habiskan. Sayangnya malam itu kamu ga bisa tidur, reweeelll terus sepanjang malam. Papa dan mama pun hampir sepanjang malam begadang untuk menjaga kamu.

ada yang aneh sama tangan kirinya

Lemes habis dipasang infus


Tepar juga akhirnya



Esoknya dokter Adi mengecek kondisi kamu, sudah ada perubahan sedikit. Obat pun juga sudah diberikan oleh suster, tapi kamu tetep masih lemes. Akung dan Uti dari Pondok Cabe dan Petukangan pun udah berkumpul di Rumah Sakit untuk melihat kondisi kamu. Alhamdulilah kondisi kamu berangsur-angsur membaik.

Hingga akhirnya Senin pagi, setelah dokter Adi melakukan pemeriksaan dan melihat hasil lab kamu yang memang tidak ada yang mengkhawatirkan, akhirnya kamu diijinkan pulang nak. Alhamdulilah.. Puji Syukur kepada Allah SWT. Kamu sendiri bukan main senangnya ketika infus di tangan kiri kamu di copot oleh suster.

Ini Foto hari-hari terakhir kamu di rumah sakit..










Segini dl ya Arsya ceritanya, sehat ataupun sakit kita harus tetap bersyukur sama Allah ya sayang..

Papa love Arsya..


Perkembangan Arsya Part 3 (MPASI pertama)

"Arsya mau dikasih makan apa ya pa nanti?", itu pertanyaan mama menjelang usia kamu yang sudah memasuki 6 bulan. Yup, kini saatnya kamu sudah belajar makan, jadi bukan cuma ASI melainkan ditambah makanan pendamping. Papa pun juga bingung dengan pertanyaan mama tersebut. Akhirnya seperti biasa, proses pencarian informasi pun dilakukan. Mama mencoba beli buku tentang menu makanan pertama buat bayi di Gramedia karawaci, sementara papa mencoba berselancar di dunia maya. Ada kesepakatan diantara papa dan mama bahwa kamu nak tidak di boleh di beri makanan bayi instan yang banyak di jual di pasaran karena khawatir sesuatu yang instan memang cepat, akan tetapi khawatir efeknya tidak baik bagi kesehatan kamu kelak.

Ini buku menunya Arsya

Nah akhirnya inilah makanan-makanan yang pertama kali papa dan mama coba ke kamu:
1. Beras merah, sehabis beli beras merah di pasar langsung digiling menjadi tepung. Hasilnya : kamu doyan
2. Sari kacang hijau, beli di pasar, bentuknya kecil2 warna krem. Hasilnya kamu doyan.
3 Jeruk bayi, pisang,  ga doyan sama sekali
4. Alpukat,mangga,wortel,pir dan kentang, ini juga kamu doyan banget nak.
5. Ikan-ikanan, ati ampela, ini sama sekali ga doyan, mungkin karena bau amis kali.
6. Nasi dan singkong, ini lumayanlah klo udah dicampur sama bahan yang lain.
Semua makanan diatas tuh kadang di mix satu sama lain sama mama, biar lebih variasi.

Ini alat perang buat nyiapin makanan Arsya
Ini panci biasanya buat ngukus makanan yg keras sebelum di blender
Ini hasil makanan buatan mama

Jadwal kamu makan biasanya sehari 3 kali. Pertama pagi hari kamu disuapi buah aja, siang nanti makanan berat kaya nasi campur sayur2an, sore juga makanan berat, sisanya baru deh di kasih susu. Dan semenjak usia kamu 6 bulan, konsumsi ASI kamu semakin meningkat sementara ASI mama masih tetep sama aja.


Alhasil, mau ga mau papa dan mama terpaksa memberikan produk susu formula sebagai tambahan. Dari beberapa banyak susu formula yang dikasih ke kamu dari yang mahal sampe yang murah, ternyata kamu doyan susu dengan merk Lactogen. Alhamdulilah.
Nunggu makanan mateng
"Mama aku sudah lapeeerrrrrrr"

Siap-siap makan
Tantangan selanjutnya adalah nyuapin kamu. Biasanya sih mba mul yang jago nyuapin, karena klo nyuapin biasanya mba Mul bawa kamu muter-muter keliling komplek. Klo mama yang nyuapin, mama males muter-muter paling cuma didepan rumah, tapi klo udah gemes ujung2nya dikasih mba mul juga. Klo papa yang nyuapin gmn?? Sampai detik ini papa belum pernah nyuapin kamu nak, maaf ya, bukan papa ga mau tapi mending papa suruh nyebokin kamu aja deh dari pada suruh nyuapun :).

Tampang laper


Ini tampang Arsy klo udah kenyang abis makan










Nah itu tadi suka dukanya pengalaman MPASI ke kamu, mudah-mudahan pengalaman ini juga berguna ya buat semua. Oh iya buat om dan tante yang setia membaca blog Arsya ini, mohon doa nya karena saat Arsya sedang mengikuti kontes Cussons Bintang Kecil, mudah2an bisa menang dan bisa jadi bintang iklan Cussons. Amiinnn

Udah dulu ya Arsya, C U



Perkembangan Arsya Part 2 ( Imunisasi dasar buat Arsya)

Ok Arsya kali ini papa mo ngebahas soal imunisasi dasar buat kamu, klo agak2 serius atau mungkin ada bahasa2 medis gpp ya, nanti kamu tinggal cari sendiri di google.

Here we go..

Apa sih imunisasi itu dan apa pentingnya kamu nak harus di berikan imunisasi?. Imunisasi itu sendiri adalah pemberian vaksin (virus yang dilemahkan) kedalam tubuh seseorang untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit tersebut.

Sebenernya pada awal kelahiran, kamu nak memang akan mendapat kekebalan atau perlindungan alami dari mama. Kekebalan alami ini di dapat saat di lakukan proses inisiasi dini. Namun, kekebalan atau perlindungan alami ini hanya bersifat sementara dan hanya berlaku terhadap suatu jenis penyakit tertentu. Nah masalahnya antibodi ini tidak akan bertahan lama, sehingga kamu nak rentan terkena berbagai penyakit, oleh karena itu disinilah fungsi imunisasi untuk meneruskan kekebalan alami yang telah di berikan oleh mama kepada kamu Arsyaku sayang.

Nah adapaun cara kerja imunisasi ini biasanya dengan cara menyuntikkan atau meneteskan vaksin ke dalam tubuh kamu. Vaksin yang di berikan ini sebetulnya adalah sejenis kuman atau bakteri yang telah di lemahkan. Ketika, kuman tersebut masuk ke dalam tubuh kamu, maka kamu akan bereaksi dengan membentuk antibodi sendiri untuk melawan kuman tersebut. Jadi dengan di beri imunisasi, sebetulnya adalah memacu sistem tubuh kamu nak untuk memproduksi kekebalan, sehingga, ketika suatu saat nanti kamu benar-benar terserang oleh kuman yang sebenarnya, tubuh kamu telah memiliki antibodi untuk melawannya.

Sampai disini kamu paham ya nak?? 

Kita lanjut, lalu apa aja sih imunisasi dasar yang wajib Arsya dapatkan, ini papa coba jelasin ya:

1. Imunisasi BCG (Bacillus Calmette-Guerin), imunisasi ini gunanya  untuk memberi kekebalan terhadap penyakit Tuberkulosis. Pemberiannya dilakukan segera setelah bayi lahir atau mulai 1 (satu) bulan.

sebelum diimunisasi ditimbang dulu berat badannya


di ukur panjangnya

2. Imunisasi Hepatitis B, klo ini berguna untuk mencegah penyakit Hepatitis B yang ditularkan dari ibu ke bayi saat persalinan.

buku imunisasinya Arsya


dalemnya berisi catatan dr dokter dan jadwal imunisasi selanjutnya


tanda bukti pemberian imunisasinya nih


3. Imunisasi DPT-HB, ini berguna untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis (batuk rejan), Tetanus dan Hepatitis B. Imunisasi ini pertama kali diberikan saat kamu nak berusia 2 (dua) bulan. Imunisasi berikutnya berjarak waktu 4 minggu. Pada saat ini pemberian imunisasi DPT dan Hepatitis B dilakukan bersamaan dengan vaksin DPT-HB.

Perjalanan pertama kali arsya imunisasi

menanti di ruang tunggu


4. Imunisasi polio untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit polio. Imunisasi Polio diberikan 4 (empat) kali dengan jelang waktu (jarak) 4 minggu.

5. Imunisasi campak untuk mencegah penyakit campak. Imunisasi campak ini nantinya akan di berikan ketika kamu berumur 9 Bulan.

Nah selain imunisasi diatas ada tambahan imunisasi yang harus diberikan kepada kamu nak (saat tulisan ini di buat usia kamu 6 bulan) yaitu imunisasi rotavirus, gunanya untuk mencegah diare dan muntah berat pada kamu nak, agar kamu ga kehilangan banyak cairan (dehidrasi).

Lalu apa efek sampingnya pemberian imunisasi itu.

Syukur alhamdulilah selama pemberian imunisasi diatas (kecuali imunisasi campak yang memang belum di berikan karena usia yang belum cukup), hanya imunisasi DPT yang membuat badan kamu menjadi demam. Dan untuk menanggulangi demam yang terjadi setelah pemberian imunisasi, mama sudah menyiapkan paracetamol untuk menurunkan demam.

ini obat penurun panas kamu nak

tampang kamu nak kali lg sakit

uring2an terus


Segitu dulu ya Arsya penjelasan papa tentang imunisasi, mudah2an tulisan ini bisa bermanfaat bukan cuma untuk kamu kelak tapi untuk pembaca blog ini.

ini jadwal pemberian imunisasi dasar bayi dari IDAI


Nah ini foto-foto update perkembangan kamu nak saat ini








Lebarannya Arsya Nih

Ok Arsya Papa mau posting singkat nih tentang perayaan Idul Fitri kemarin.

Alhamdulillah kita kembali diberi kesempatan untuk merasakan Ramadhan tahun ini. Rasanya seperti mengikuti proses suatu audisi dan kita termasuk salah satu yang beruntung mendapat kesempatan untuk mengikuti pesta utamanya. Idul Fitri kali ini tidak jauh berbeda dengan yang sebelum-sebelumnya. Selalu ditunggu, selalu syahdu, selalu memberikan perasaan ingin menangis. Allah sayang sekali sama kita nak, betapapun kita kurang ajar sama Dia dan sudah sering melanggar banyak aturan-Nya.

Alhamdulilah juga kita masih diberi kesempatan untuk merayakan hari kemenangan ini dengan anggota keluarga lengkap; orang tua dari papa dan mama (Uti dan Akung kamu nak baik dari Petukangan maupun Pondok Cabe) yang alhamdulillah masih sehat walaupun sudah menua, Kakak dan adik dari papa dan mama atau OM, Bude, Pakde dan Mas Inggil kamu nak (walaupun akhirnya ga shalat ied bareng) dan tidak lupa papa dan mama yang tetap di berikan kesehatan, ketampanan dan kecantikan :).

Hanya satu bagian kecil yang berbeda di Idul Fitri kali ini, yaitu hadirnya kamu Arsya ku sayang. Ya idul Fitri kali ini kamu melengkapi kebahagiaan bagi mama dan papa, klo lebaran sebelumnya papa dan mama sibuk beli baju lebaran masing-masing, kali ini papa dan mama yang sibuk bareng nyariin baju lebaran cuma buat kamu (walaupun banyak yang beliin buat kamu nak). Klo sebelumnya silaturahmi ke sesama cuma sama mama, kali ini papa udah gendong kamu kesana kemari untuk bermaaf-maafan ke sesama. Walaupun cape, tapi itu Amazing buat papa apalagi klo papa liat kamu senyum semringah ke banyak orang.

Jadi, walaupun udah amat sangat terlambat, tp ga ada istilah terlambatlah lah untuk meminta maaf, mumpung suasana belum jauh dr lebaran, masih bulan syawal juga.

Mohon Maaf Lahir dan Batin

Terutama bila ada tulisan dalam blog ini yang secara tidak sengaja menyinggung kalian, sungguh saya (papanya Arsya sbg penulis blog ini) hanyalah manusia biasa yang tersesat dan tak bisa bangkit lagi, juga tenggelam dalam lautan luka dalam, selain itu saya juga tersesat dan tak tahu arah jalan pulang. Karena tanpamu, aku hanyalah butiran debu.. Looohhhh jd ga nyambung gini.

Sekali lg atas nama Pribadi dan Keluarga saya ucapkan Minal Aidin Walfaidzin.


Baju lebarannya Arsya Nih

Biar sedikit kegedeean yg penting gaya
Belanja-belanja menjeleng lebaran

BT bener nih kayanya kecapean udah muter2

Liburan lebaran diisi nonton bioskop

sama mama eksis

Puasa Bareng Arsya

Hei Arsya kita mulai cerita lg yuk, kali ini momentnya special loh karena bertepatan dengan bulan suci Ramadhan. Kali ini Papa akan bercerita bagaimana perjuangan mama di bulan puasa ini, mulai dari pumping ASI, mencurahkan kasih sayangnya ke kamu nak, serta bagaimana mama harus bekerja dan membagi waktu antara keluarga dan rumah sakit.  Wah pokoknya seru deh..


Jauh hari sebelum bulan puasa, mama sudah mencari data dan fakta seputar puasa dan menyusui, maklum usia kamu belum genap 6 bulan, masih butuh ASI Eksklusif. Nah mama khawatir, klo nanti mama memaksakan berpuasa akan mempengaruhi produksi ASI yang keluar. Ternyata dari beberapa artikel yang di baca, puasa tidak akan mempengaruhi produksi ASI, karena memang ASI itu bisa diambil dari cadangan nutrisi yang ada di tubuh mama, nah hanya nantinya mama harus menyiasati bagaimana mengganti cadangan nutrisi yang ada di tubuh itu biar ga habis. Syukur Alhamdulilah sampai dengan Papa menulis blog ini, puasa mama masih lancar.

Mama memang luar biasa nak, diantara letihnya bekerja, diantara letihnya mengurus rumah, diantara letihnya menahan lapar dan haus karena berpuasa, tp mama tetap menjalankan perannya dengan sebaik mungkin sebagai Ibu yang baik dan bertanggung jawab.

Aahhhh jd inget papa sama puisi ini, semoga habis baca puisi ini kamu tambah sayang ya nak sama mama dan selalu mendoakan mama..

BILA IBU BOLEH MEMILIH

Anakku… 

Bila ibu boleh memilih Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu, maka ibu akan memilih mengandungmu?

Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah Sembilan bulan nak…Engkau hidup di perut ibu

Engkau ikut kemanapun ibu pergi Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaan
Engkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman, karena ibu kecewa dan berurai air mata
Anakku…
Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasi caesar, atau ibu harus berjuang melahirkanmu. Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu
Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu, adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surga
Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar ke dunia sangat ibu rasakan Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua
Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit, yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun
Dan ketika engkau hadir,tangismu memecah dunia.

Saat itulah…saat paling membahagiakan

Segala sakit & derita sirna melihat dirimu yang merah, Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan, Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan hati tentang junjungan kita Rasulullah ditelinga mungilmu
Anakku…
Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah,atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu, maka ibu memilih menyusuimu
Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu dengan tetesan-tetesan dan tegukan tegukan yang sangat berharga
Merasakan kehangatan bibir dan badanmu didada ibu dalam kantuk ibu adalah sebuahrasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan
Anakku…
Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruang rapat atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle Maka ibu memilih bermain puzzle denganmu
Tetapi anakku…
Hidup memang pilihan…Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan merana Maka maafkanlah nak…Maafkan ibu…Maafkan ibu…
Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita, agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang
Percayalah nak…Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu
Percayalah nak…Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu…

Ratih Sanggarwati (Ratih Sang)