RSS

Puasa Bareng Arsya

Hei Arsya kita mulai cerita lg yuk, kali ini momentnya special loh karena bertepatan dengan bulan suci Ramadhan. Kali ini Papa akan bercerita bagaimana perjuangan mama di bulan puasa ini, mulai dari pumping ASI, mencurahkan kasih sayangnya ke kamu nak, serta bagaimana mama harus bekerja dan membagi waktu antara keluarga dan rumah sakit.  Wah pokoknya seru deh..


Jauh hari sebelum bulan puasa, mama sudah mencari data dan fakta seputar puasa dan menyusui, maklum usia kamu belum genap 6 bulan, masih butuh ASI Eksklusif. Nah mama khawatir, klo nanti mama memaksakan berpuasa akan mempengaruhi produksi ASI yang keluar. Ternyata dari beberapa artikel yang di baca, puasa tidak akan mempengaruhi produksi ASI, karena memang ASI itu bisa diambil dari cadangan nutrisi yang ada di tubuh mama, nah hanya nantinya mama harus menyiasati bagaimana mengganti cadangan nutrisi yang ada di tubuh itu biar ga habis. Syukur Alhamdulilah sampai dengan Papa menulis blog ini, puasa mama masih lancar.

Mama memang luar biasa nak, diantara letihnya bekerja, diantara letihnya mengurus rumah, diantara letihnya menahan lapar dan haus karena berpuasa, tp mama tetap menjalankan perannya dengan sebaik mungkin sebagai Ibu yang baik dan bertanggung jawab.

Aahhhh jd inget papa sama puisi ini, semoga habis baca puisi ini kamu tambah sayang ya nak sama mama dan selalu mendoakan mama..

BILA IBU BOLEH MEMILIH

Anakku… 

Bila ibu boleh memilih Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu, maka ibu akan memilih mengandungmu?

Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah Sembilan bulan nak…Engkau hidup di perut ibu

Engkau ikut kemanapun ibu pergi Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaan
Engkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman, karena ibu kecewa dan berurai air mata
Anakku…
Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasi caesar, atau ibu harus berjuang melahirkanmu. Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu
Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu, adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surga
Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar ke dunia sangat ibu rasakan Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua
Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit, yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun
Dan ketika engkau hadir,tangismu memecah dunia.

Saat itulah…saat paling membahagiakan

Segala sakit & derita sirna melihat dirimu yang merah, Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan, Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan hati tentang junjungan kita Rasulullah ditelinga mungilmu
Anakku…
Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah,atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu, maka ibu memilih menyusuimu
Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu dengan tetesan-tetesan dan tegukan tegukan yang sangat berharga
Merasakan kehangatan bibir dan badanmu didada ibu dalam kantuk ibu adalah sebuahrasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan
Anakku…
Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruang rapat atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle Maka ibu memilih bermain puzzle denganmu
Tetapi anakku…
Hidup memang pilihan…Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan merana Maka maafkanlah nak…Maafkan ibu…Maafkan ibu…
Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita, agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang
Percayalah nak…Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu
Percayalah nak…Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu…

Ratih Sanggarwati (Ratih Sang)








0 komentar: